Senin, 25 April 2011

Ferguson: Schalke Bukan "Underdog"

MANCHESTER, KOMPAS.com — Manajer Manchester United Alex Ferguson mengaku tak pernah menilai Schalke sebagai tim bukan unggulan di Liga Champions musim ini. Ia pun meminta anak-anak didiknya menghadapi Schalke dengan mentalitas dan motivasi layaknya melawan tim besar, pada leg pertama semifinal Liga Champions, Selasa (26/4/2011).

Schalke melangkah ke semifinal setelah menyingkirkan juara bertahan, Inter Milan, dengan agregat 7-3 (5-2, 2-1) pada babak delapan besar. Adapun Manchester United (MU) melaju ke semifinal setelah menyingkirkan Chelsea dengan agregat 3-1 (1-0, 2-1). Pemenang partai MU-Schalke akan bertemu Barcelona atau Real Madrid pada babak final.


"Semifinal mana pun yang Anda masuki, Anda tahu itu akan sulit. Tak mudah bagi kedua tim, tetapi kami berharap lolos," ujar Ferguson.

"Jika kami bisa mengatasi Schalke, maka kami akan mempertimbangkan peluang melawan Real Madrid atau Barcelona (pada final). Namun, Anda tak peduli siapa yang akan Anda lawan saat final."

"Schalke tidak terlihat seperti tim yang akan kalah dari Inter. Itu adalah pujian untuk mereka, ketika Anda mempertimbangkan pengalaman lawan yang mereka hadapi. Mereka mengendalikan permainan dan memberikan saya kesan bagus," tuturnya.

Minggu, 24 April 2011

Ketidakpercayaan Publik terhadap Pemerintah Bertambah

Metrotvnews.com, Jakarta: Publik tidak percaya terhadap komitmen pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam memerangi korupsi. Strategi pemerintah untuk menutupi kegagalan melalui pencitraan mengalami kebuntuan.

Kepercayaan publik terhadap komitmen pemerintahan Presiden Yudhoyono dalam pemberantasan korupsi mengalami penurunan. Survei isu strategis yang dilakukan oleh Institute for Strategic and Public Policy Research (Inspire) menunjukkan bahwa 60 persen responden tidak percaya atas kesungguhan Presiden Yudhoyono dalam memerangi korupsi.


Survei ini dilakukan terhadap 1.500 responden yang tersebar di 15 kota besar, yakni Medan, Palembang, Padang, Bandarlampung, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Pontianak, Banjarmasin, Makassar, Palu, Manado, Denpasar, dan Kupang. Inspire mengambil 100 responden di masing-masing kota.

Ketua Peneliti Inspire Marbawi A Katon mengungkapkan rendahnya kepercayaan publik ini mengejutkan. Sebab, di lain pihak, 39,3 persen responden meyakini bahwa Presiden Yudhoyono sudah melakukan intervensi hukum. "Akibatnya, kepercayaan terhadap penegakan hukum secara keseluruhan juga terpengaruh," ungkapnya dalam jumpa pers di Jakarta, Ahad (24/4).

Terbukti, kepercayaan publik atas penuntasan mafia pajak dan rekening gendut polisi juga rendah. Sebanyak 70 persen responden tidak percaya pemerintah akan optimal melakukan penuntasan mafia pajak. Dan 56,4 persen responden tidak percaya penyelesaian rekening gendut polisi.

Padahal, survei ini menitikberatkan pada tiga pokok pembahasan, yakni isu strategis, sembilan kebohongan pemerintah, dan Wikileaks. Pengamat Sosiologi Sosial Politik Universitas Paramadina Abdul Malik Gismar mengungkapkan ketidakpercayaan publik menunjukkan keresahan terhadap kepemimpinan nasional dan kinerja pemerintah.

Ia menyebutkan Presiden Yudhoyono tidak mampu mengambil langkah politik tegas dalam penyelesaian masalah. Terbukti, ketika penyelesaian kinerja pemerintah terhambat oleh perseteruan politik koalisi, malah tidak ada tindakan tegas.

"Sekitar 61,1 persen responden menghendaki reshuffle kabinet tetapi presiden diam saja. Alhasil, kinerja presiden dan kabinet terpisah dengan keinginan mayoritas masyarakat. Keresahan masyarakat adalah gangguan politik, bukan ketidakmampuan," jelasnya.

Peneliti Center for Strategic and International Studies (CSIS) Nico Harjanto menambahkan kini pemerintah berupaya menutup kelemahan ini melalui pencitraan. Namun, rakyat sudah cukup cerdas untuk melihat aspek di balik pencitraan ini. Alhasil, pencitraan pun menemui kebuntuan.

"Politik pencitraan mengalami kegagalan. Namun, bukan karena kegagalan konsultan pencitraan sendiri melainkan karena faktor kepemimpinan yang tak menyediakan penyelesaian," tandasnya.(MI/BEY).

Sabtu, 23 April 2011

Perangko Peringatan Pernikahan Kerajaan Inggris

Perangko resmi pasangan kerajaan Inggris, courtesy of officialroyalwedding2011.org
Perangko resmi pasangan kerajaan Inggris, courtesy of officialroyalwedding2011.org

Pos Kerajaan Inggris atau Royal Mail menerbitkan perangko khusus untuk memperingati pernikahan kerajaan antara pangeran William dan Kate Middleton.  Perangko akan tersedia di seluruh cabang kantor pos Inggris mulai 21 April ini.
Perangko menunjukkan potret resmi pasangan kerajaan ini yang diambil oleh fotografer Mario Testino pada tanggal 28 November 2010 yang lalu. Minisheet terdiri dari dua perangko untuk penggunaan dalam negeri (Inggris) dan dua perangko untuk pengiriman ke luar negeri.
Perangko pasangan kerajaan ini akan menjadi kenang-kenangan yang cantik dari peristiwa pernikahan termegah di tahun ini dan menjadi incaran para kolektor perangko di seluruh dunia.
Royal Mail juga mengeluarkan seri perangko ini dalam bentuk mini sheet, sampul hari pertama, paket collectible berupa presentation pack, sampul souvenir, sampul koin, juga koin peringatan perak dan emas dalam edisi terbatas untuk kolektor hingga dokumen peringatan yang berisi mini sheet, poster dan foto resmi pasangan kerajaan ini.

Template by:

Free Blog Templates